RESENSI FILM

Terhipnotis Liukan 'Sang Penari'

Film Sang Penari
Sumber :
  • Dok.Pribadi

VIVAnews - Berawal dari kisah sang ronggeng -dipanggil Jeng Nganten- yang mati gara-gara racun bongkrek, maka dukuh Paruk pun sepi. Tak ada lagi tarian rongggeng dan suara tetabuhan calung atau gamelan di dukuh itu. Dukuh Paruk sunyi, bahkan seperti kampung mati.

Hingga akhirnya Srintil tumbuh menjadi gadis. Teman dekat Rasus itu ingin sekali menjadi ronggeng di dukuhnya. Berulang kali dia berusaha menunjukkan tariannya pada Rasus.

Rasus sendiri bukannya tak tahu keinginan Srintil. Meski Srintil pandai menari, Rasus tak mau Srintil jadi ronggeng di dukuh Paruk. Menjadi ronggeng berarti harus siap menjadi milik Dukuh Paruk. Rasus tak mau itu terjadi. Dia hanya ingin Srintil menjadi miliknya seorang, bukan milik seluruh masyarakat Dukuh Paruk.

Srintil ingin menjadi ronggeng, terlebih karena rasa bersalahnya. Ya, dulu Jeng Nganten dan beberapa warga dukuh Paruk mati gara-gara keracunan bongkrek buatan kedua orangtua Srintil. Karena itulah Srintil ingin membalas budi kepada warga dukuhnya. Sebab, ada ronggeng berarti ikut menghidupkan kembali Dukuh Paruk yang mati suri.

Kisah asmara Rasus dan Srintil dikemas dalam film 'Sang Penari'. Film ini terinspirasi dari novel 'Ronggeng Dukuh Paruk' karya Ahmad Tohari. Butuh waktu lama hingga akhirnya 'Sang Penari' siap untuk dirilis ke layar lebar.

Depok Jadi Tuan Rumah Pembukaan Pendaftaran PPK untuk Pilkada 2024

Jelas tak mudah menuangkan trilogi 'Ronggeng Dukuh Paruk' ke dalam sebuah film berdurasi 111 menit itu. Naskah film ini dikerjakan oleh Salman Aristo, Shanty Harmayn dan Ifa Isfansyah. Selain menulis naskah, Ifa juga menjadi sutradara 'Sang Penari'. Sementara sinematografi dikerjakan oleh Yadi Sugandi.

Rasus diperankan oleh Oka Antara, sementara Srintil diperankan oleh Prisia Nasution. Chemistry antara keduanya terlihat apik sejak awal mula film ini. Meskipun kisah mereka berdua menjadi unsur utama film, namun 'Sang Penari' juga memotret kejadian kelam di saat masyarakat Dukuh Paruk ikut terseret peristiwa G30S PKI. Digambarkan, bahwa beberapa warga yang tak tahu apa-apa ikut menjadi korban kala itu.

Suguhan Berbeda

KPK Siap Dampingi Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran dari Potensi Korupsi

Sinematografi, properti, naskah dan chemistry antar pemain membuat film ini layak untuk diapresiasi. Secara keseluruhan, film produksi Salto Film Company ini mampu memberikan suguhan yang berbeda di perfilman Indonesia, meski mungkin ada beberapa hal yang akan menimbulkan pertanyaan bagi penggemar berat novelnya.

Sederet nama bintang papan atas lainnya juga ikut membintangi film ini seperti Slamet Rahardjo, Landung Simatupang, Dewi Irawan, Tio Pakusadewo, Lukman Sardi, Happy Salma, dan Teuku Rifnu Wikana. Berminat menyaksikan liukan sang ronggeng? Film 'Sang Penari (The Dancer)' mulai ditayangkan hari ini, Kamis, 10 November 2011. (ren)

Ilustrasi konser musik.

Diduga Terganggu, Komika Usir Ibu Menyusui dan Bayinya saat Pertunjukkan

Komika Amerika Serikat (AS) Arj Barker memancing kontroversi setelah aksinya mengusir seorang ibu yang sedang menyusui bayinya di tengah pertunjukan.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024