Ini Pendapat Ahli Soal Prediksi Kiamat 2012

VIVAnews - Film teranyar berjudul '2012' diluncurkan ke pasar. Sutradara Holywood, Roland Emmerich membuat Film '2012' dengan mengambil setting 2012, akhir penanggalan Bangsa Maya, sebagai kehancuran dunia.

Perbaiki Dop Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Dunia

Tahun itu tiba-tiba jadi penting, seiring kabar yang beredar bahwa dunia akan kiamat pada 21 Desember 2012.

Benarkah kiamat akan datang tiga tahun lagi?

Seorang ilmuwan yang mempelajari Bangsa Maya kuno selama 25 tahun, John Major Jenkins memberi pencerahan kepada kita semua, terutama kepada para penonton film itu.

Dunia ini, katanya,  tidak akan berakhir pada 2012.  Sebab, " Bangsa Maya tidak pernah mengatakan bahwa kiamat akan terjadi pada 2012. Mitos kiamat diciptakan oleh Hollywood. Tujuannya apa lagi selain uang," kata Jenkins, seperti dimuat laman Cape Cop Times, Kamis 12 November 2009.

Menurut sang ahli, bangsa Maya justru memiliki keyakinan terbalik dari apa yang digambarkan dalam film itu. Bukan menuju kehancuran, 2012 justru diyakini Bangsa Maya sebagai awal kebangkitan.

"Bangsa Maya beranggapan 2012 adalah saat kelahiran kembali, ketimbang kematian. Kelahiran kembali, seperti yang diajarkan para spiritualis kepada kita.  Anda tak akan menemukan tentang wahyu tentang apa yang akan terjadi pada 2012," tambah dia.

Hollywood yang menciptakan histeria itu, akan menjadi orang yang beruntung dengan kesimpangsiuran ini.

"Isu kiamat dijual. Histeria bisa diciptakan dengan mudah. Informasi yang sesungguhnya, bangsa Maya tak pernah meramalkan dunia berakhir pada 2012," kata Jenkins.

Dijelaskan dia, penanggalan 'Perhitungan Panjang' Bangsa Maya yang ditemukan sekitar 2.100 tahun lalu memang berakhir 21 sampai 23 Desember 2012.

"Kalender 'Perhitungan Panjang' milik Bangsa Maya memang ada akhirnya.  Namun, ada lagi kalendar yang justru lebih sering digunakan, dalam kalender itu satu tahun terdiri dari 260 hari [sekitar 9 bulan]," kata Jenkins.

"Itu adalah angka keramat [260] karena menggambarkan masa kehamilan manusia. Apa yang akan terjadi setelah itu? Ya, kelahiran. Itu yang harus kita jadikan analogi untuk melihat fenomena 2012," kata dia.

"2012 adalah akhir dari sebuah putaran dan mulainya yang baru. Apapun dalam budaya Maya adalah perputaran, termasuk kelahiran dan kelahiran kembali," jelas dia.

Bangsa Maya Kuno, kata Jenkins, diduga bahkan sengaja memilih 2012 sebagai masa 'kelahiran kembali' berdasarkan ramalan astronomi Maya bahwa pada 2012 ada fenomena astronomis tak biasa yang terjadi di kurun ribuan tahun. Tanggal akan terjadi puncak badai matahari yang mengakibatkan gangguan pada sistem komunikasi.

Jenkins mengatakan dugaan adanya kiamat pada 2012 kemungkinan berakar dari sebuah buku berjudul 'The Maya' yang ditulis Michael Coe. Penulis buku tersebut, tambah dia, mengartikan akhir penanggalan Maya sebagai kiamat karena didasarkan latar belakang keyakinannya.

Meski jadi perdebatan heboh, keturunan Bangsa Maya justru adem ayem.

Anggota Organisasi Maya K'iche, Anibal Lukas, mengaku tak terpengaruh dan tak ambil pusing dengan histeria 2012 yang dihubung-hubungkan dengan Bangsa Maya.

Bagi dia, tanggal 21 Desember 2012 tak berarti apapun baginya. "Bagi kami, itu tidak merubah apapun. Hari itu bukan akhir dunia," kata dia.

Lukas menyayangkan apa yang diungkap dalam film maupun sumber lain, yang menyebut 2012, akhir penanggalan Maya, sebagai akhir dunia.

"Banyak hal yang orang tulis tentang kami, sayangnya salah kaprah," tambah dia

Mayjen TNI Anton Resmi Jabat Panglima Divisi Infanteri 2 Kostrad Gantikan Mayjen Haryanto
Sidang Putusan Sidang Perselisihan Hasil Pemilu 2024 di MK, Ganjar-Mahfud

PDIP Gugat KPU ke PTUN, Ganjar: Tugas Saya dan Pak Mahfud Berakhir Usai Putusan MK

Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyerahkan proses gugatan PDIP ke pengadilan PTUN Jakarta

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024